Menyambut Hari Pangan Sedunia
Panen Legowo Super di Boyolali Diklaim 50 Persen Lebih Tinggi
Sistem tanam jajar legowo super yang diterapkan di 100 hektare lahan pertanian di Desa Trayu dan Tanjungsari, Kecamatan Banyudono diklaim mampu meningkatkan produktifitas panen hingga 50 persen.
Lahan itu sengaja dipersiapkan dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) yang akan dipusatkan di Kota Susu, Oktober mendatang.
Selain itu, teknologi pertanian yang diterapkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) tersebut, juga merupakan sistem teknologi pertanian terbarukan. Diharapkan, keberhasilan sistem tanam itu nantinya nanti dapat diterapkan petani se-Indonesia.
BPTP seluruh Indonesia pun berkunjung ke areal lahan percontohan di Desa Trayu dan Tanjungsari, Rabu (10/8/2016).
Kabid Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Pengkajian (KSPHP) Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian (Balitbangtan) Retno Sri Hartati Mulyandari, menegaskan, selain mampu meningkatkan produktivitas hingga 50 persen, juga lebih irit dan ramah lingkungan.
“Produktifitas lebih tinggi, biaya lebih irit karena menggunakan pupuk hayati dan pemupukan berimbang,” ungkap dia, di sela-sela kunjungan.
Menurut Retno, penggunaan pestisida justru dikurangi. Sebaliknya, menurut dia, pembasmian hama dilakukan dengan memperbanyak musuh alami. Dengan cara ini, sistem tanam padi akan lebih ramah lingkungan.
Selain menggunakan sistem jajar legowo super, penggunaan bibit unggul juga menjadi pilihan untuk peningkatan produksi. Menurut Retno, varietas padi yang ditanam yakni varietas unggulan baru (VUB), jenis Inpari 30, 32, dan 33.
0 komentar:
Posting Komentar