Warga Trayu Sambut Hari Pangan Sedunia

Boyolali(23/10)- Dalam dua minggu terakhir warga desa Trayu dan Tanjungsari bergotong royong membersihkan jalan Dpu dalam rangka menyambut kedatangan Presiden Jokowi untuk merayakan Panen Serentak di desa Trayu dan Tanjungsari.

Rencananya Presiden Jokowi akan datang pada tanggal 29 Oktober mendatang. Namun Hari Pangan Sedunia sendiri akan dilaksanakan dalam tiga hari, mulai dari tanggal 28 Oktober sampai 30 Oktober.

Berikut saya uraikan juga rencana kegiatan yg akan diselenggarakan :

https://www.instagram.com/kementerianpertanian/

https://www.instagram.com/kementerianpertanian/

selanjutnya adalah foto dokumentasi saya saat ikut gotong royong selaku warga desa Trayu :

😂😂😂

warga desa Trayu gotong royong 1

warga desa Trayu gotong royong 2

warga desa Trayu gotong royong 3

warga desa Trayu gotong royong 4

warga desa Trayu gotong royong 5

dok penulis

Continue Reading..

Proyek Komunikasi Massa Terpadu

Sosialisasi Dampak Negatif & Manfaat Gadget untuk Anak Usia Dini

Sukoharjo- Mahasiswa Politeknik Indonusa Surakarta program studi Komunikasi Massa Semester V kelas petang menggelar Sosialisasi Dampak Negatif& Manfaat Gadget untuk Anak Usia Dini di TK Dharma Wanita, Kateguhan Tawangsari Sukoharjo pada tanggal 15 Oktober 2016. Acara sosialisasi ini bertujuan agar para ibu dapat lebih bijak dalam memberikan ijin kepada anaknya perihal penggunaan gadget dan teknologi modern mulai dari usia dini. Pelaksanaan sosialisasi berlangsung lancar tanpa kendala, bahkan murid- murid, dewan guru, serta wali murid sangat memperhatikan dan memberikan respon seperti yg diharapkan. Saya selaku panitia penyelenggara berharap semoga tujuan dari sosialisasi ini dapat tercapai.

Berikut dokumentasi acara sosialisasi yg diselenggarakan waktu itu :

Continue Reading..

Festival Payung Indonesia

Festival Payung Indonesia

festival payung Indonesia

Festival Payung yang diadakan di Bale Kambang selama 3 hari itu berlangsung sangat meriah. Banyak pengunjung yang datang untuk melihat payung- payung yang disajikan di Taman Bale Kambang itu. Selain itu, selama 3 hari berturut- turut, panitia festival juga telah menyediakan berbagai pertunjukan seni untuk menambah kemeriahan festival. Selain itu, juga diadakan lomba- lomba berhadiah. Hampir selama 3 hari penuh, Festival Payung di Bale Kambang ini tak pernah sepi pengunjung, apalagi tanpa adanya biaya tiket masuk membuat semua warga sangat antusias datang dan berkunjung.
Bukan hanya dari warga Solo saja, dari warga dari luar kota Solo juga berkunjung kesini untuk melihat kemeriahan Festival Payung di Indonesia. Ini juga dikarenakan, Festival Payung hanya diadakan di Solo setiap tahunnya.
Seni yang ditampilkan disini juga bukan hanya dari daerah Solo saja, ada juga yang sengaja didatangkan dari pelosok negeri bahkan dari luar negeri. Kegiatan ini juga bertujuan untuk menonjolkan seni khususnya untuk warga Solo, dan melestarikan seni budaya Solo pada umumnya.
Jika dilihat dari sisi kemahasiswaan seperti saya ini, 80% dari 100% orang yang datang ini memang sengaja datang untuk berfoto- foto ria. Yang bahasa anak gaul sekarang adalah “kekinian”. Dan memang benar, disini mereka diberikan tempat untuk berfoto sebagus mungkin dan disajikan hadiah bagi yang beruntung memenangkannya. Maksud lain berfoto disini tujuannya adalah jika mereka meng-upload foto mereka di Festival Payung Indonesia yang berada di Bale Kambang dengan tidak sengaja mereka menonjolkan budaya Solo, memperkenalkan festival Payung kepada khalayak luas dan memberitahukan tentang taman Bale Kambang yang ada di Solo.
Di Festival Payung ini, terdapat senin pembuatan payung yang sangat beragam, sehingga tidak membosankan untuk pengunjung yang datang. Dengan dekorasi yang unik juga menambah minat penunjung. Jadi jika thiianistar belum pernah berkunjung ke festival ini, tunggu saja festival selanjutnya di tahun depan ya, karena acara ini merupakan acara tahunan yang diadakan setiap tahun selama 3 hari. Jadi besuk, besuk jangan sampai nggak kesini yaa

Continue Reading..