Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email

Jumat, 12 Agustus 2016

Acara Tanam Perdana Padi di Boyolali

Unknown

TANAM PERDANA PADI DI BOYOLALI BERSAMA WAKIL BUPATI BOYOLALI M. SAID HIDAYAT


tanam padi oleh bp. M. Syakir dengan teknologi jajar legowo super
Areal persawahan di Kecamatan Banyudono, Boyolali, ramai dihadiri oleh para tamu undangan dan para petani yang berlalu lalang. Suasana berbeda seperti pada biasanya. Keramaian ini merupakan suasana penyelenggaraan Tanam Perdana Padi Jajar Legowo Super di Banyudono, Boyolali.

pemotongan tumpeng oleh wakil bupati M. Said Hidayat
dan kepala balitbang M.Syakir

Kegiatan ini merupakan awal dari serangkaian acara Hari Pangan Sedunia akhir Oktober mendatang. Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Badan Litbang Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali berlangsung pada tanggal 19 Juli 2016. Kegiatan dihadiri oleh Wakil Bupati Boyolali , Kepala Badan Litbang Pertanian, Ass II Setda Pemrov Jawa Tengah, sejumlah pejabat lingkup Badan Litbang Pertanian dan Pemda Kabupaten Boyolali.

Diawali dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati Boyolali dan Kepala Badan Litbang Pertanian diserahkan kepada Ketua Gapoktan Desa Trayu dan desa Tanjungsari kemudian dilanjutkan dengan penanaman padi menggunakan transplanter. Acara dilanjutkan dengan sambutan Wakil Bupati Boyolali. Dalam sambutannya, M. Said Hidayat menyebutkan bahwa Boyolali siap bersatu-padu menjadi tuan rumah HPS. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa pihak Pemkab Boyolali mendukung penuh program pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan benih padi, jagung, kedelai, PUP (Perangkat Uji Pupuk) dan PUTS (Perangkat uji Tanah Sawah) secara simbolis dari Kepala Balitbangtan kepada Gapoktan. Turut hadir pula pihak mitra CV. Putra Utama Perkasa  Pati dan PB.Wos Nusantara Klaten yang menandatangani perjanjian kerjasama produksi benih VUB padi dengan BPTP Jawa Tengah yang disaksikan oleh Bupati Boyolali dan Kepala Balitbangtan.

pemberian bantuan benih padi, jagung, dan kedelai.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Muhammad Syakir menegaskan bahwa pada tahun 2016, Kementerian Pertanian mentargetkan produksi padi nasional sebesar 76.226 juta ton. Strategi peningkatan produksi padi nasional ditempuh melalui peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal tanam, baik melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah. Perhatian khusus harus diberikan untuk meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas) dengan menerapkan perbaikan teknologi dalam teknik budidaya tanaman. Disebutkan lebih lanjut oleh Bapak M. Syakir bahwa teknologi Jarwo super ini mampu meningkatkan produktivitas padi sebesar 50% dari sistem tanam biasa, yaitu >10 ton/ha. Menjelang siang, kegiatan tanam perdana usai dengan lancar dan penuh antusias dari segenap tamu undangan dan hadirin.


Menurut Kepala Balitbangtan, Muhammad Syakir, kegiatan tanam serentak melalui Teknologi Jajar Legowo Super tersebut sangat menguntungkan para petani selain produktifitas akan meningkat sekitar 50 persen dibanding biasanya, juga biayanya lebih irit karena penggunaan pupuk hayati, dan pemupukan berimbang yang ramah lingkungan. Muhammad Syakir menjelaskan, komponen penting dari teknologi Jajar Legowoo Super tersebut antara lain VUB padi potensi hasil tinggi, Biodekomposer yang diberikan sebelum pengolahan tanah, pupuk hayati sebagai ‘seed treatment’ dan pemupukan berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS). Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan ambang kendali, dan alat mesin pertanian, khususnya untuk tanam (jajar legowo transplanter) dan panen (combine harvester). Kementerian Pertanian tahun ini, menargetkan produksi padi nasional sebesar 76.226 juta ton. Strategi peningkatan produksi padi nasional di antaranya ditempuh melalui peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal tanam, baik melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah.

Dengan adanya acara yang sangat bergengsi ini banyak petani dan petugas kelurahan daerah sekitar yang juga sangat antusias. Namun ada beberapa petani yang mengakui telah mengalami kerugian karena terpaksa memanen dini padi yang mereka tanam demi kelancaran acara tanam serentak padi di desa mereka. Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, dem area kemarin mengorbankan tanaman padi sedikitnya milik 15 petani dengan luas 15 patok. Tanaman padi tersebut sedianya bakal dipanen sebulan lagi. Namun semuanya sudah diganti rugi oleh pemerintah setempat sebagai pengganti biaya yang sudah dikeluarkan.

Dengan demikian, Pemerintah memberikan perhatian khusus guna meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas) dengan menerapkan perbaikan teknologi dalam teknik budidaya tanaman. Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan pihaknya dengan visi misi pro investasi mendukung penuh program pemerintah selain menjaga kehatanan pangan, juga untuk menyejahterakan para petani. Semoga pertanian Indonesia semakin maju dan petani semakin sejahtera salah satunya melalui tanam padi dengan teknologi jajar legowo super.


latepost 19 Juli 2016/ Sulistiyani Puji Lestari

Unknown / Author & Editor

Has laoreet percipitur ad. Vide interesset in mei, no his legimus verterem. Et nostrum imperdiet appellantur usu, mnesarchum referrentur id vim.

0 komentar:

Posting Komentar

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates