Now you can Subscribe using RSS

Submit your Email
Tampilkan postingan dengan label boyolali. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label boyolali. Tampilkan semua postingan

Rabu, 17 Agustus 2016

Panen Legowo Super di Boyolali diklaim 50 Persen Lebih Tinggi

Unknown

Menyambut Hari Pangan Sedunia

Panen Legowo Super di Boyolali Diklaim 50 Persen Lebih Tinggi



Sistem tanam jajar legowo super yang diterapkan di 100 hektare lahan pertanian di Desa Trayu dan Tanjungsari, Kecamatan Banyudono diklaim mampu meningkatkan produktifitas panen hingga 50 persen.
Lahan itu sengaja dipersiapkan dalam rangka peringatan Hari Pangan Sedunia (HPS) yang akan dipusatkan di Kota Susu, Oktober mendatang.
Selain itu, teknologi pertanian yang diterapkan Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) tersebut, juga merupakan sistem teknologi pertanian terbarukan. Diharapkan, keberhasilan sistem tanam itu nantinya nanti dapat diterapkan petani se-Indonesia.
BPTP seluruh Indonesia pun berkunjung ke areal lahan percontohan di Desa Trayu dan Tanjungsari, Rabu (10/8/2016).
Kabid Kerjasama dan Pendayagunaan Hasil Pengkajian (KSPHP) Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian  (Balitbangtan) Retno Sri Hartati Mulyandari, menegaskan, selain mampu meningkatkan produktivitas hingga 50 persen, juga lebih irit dan ramah lingkungan.
“Produktifitas lebih tinggi, biaya lebih irit karena menggunakan pupuk hayati dan pemupukan berimbang,” ungkap dia, di sela-sela kunjungan.
Menurut Retno, penggunaan pestisida justru dikurangi. Sebaliknya, menurut dia, pembasmian hama dilakukan dengan memperbanyak musuh alami. Dengan cara ini, sistem tanam padi akan lebih ramah lingkungan.
Selain menggunakan sistem jajar legowo super, penggunaan bibit unggul juga menjadi pilihan untuk peningkatan produksi. Menurut Retno, varietas padi yang ditanam yakni varietas unggulan baru (VUB), jenis Inpari 30, 32, dan 33.

Pemasangan Tiang Pancang Dinilai Bisa Ancam Penerbangan Pesawat

Unknown

TOL SOLO-KERTOSONO 

Pemasangan Tiang Pancang Dinilai Bisa Ancam Penerbangan Pesawat



Pemasangan tiang pancang untuk proyek over pass jalan tol Solo-Kertosono (Soker) di Desa Ngesrep, Ngemplak, dianggap mengancam penerbangan pesawat. Alhasil, proyek yang tak jauh dari Bandara Adi Soemarmo itu pun dihentikan sementara sampai ditemukan solusi atas masalah itu.
Pelaksana proyek Tol Soker di wilayah Sobokerto I, Sutarno, mengatakan penghentian pemasangan tiang pancang over pass di wilayah Ngesrep dilakukan, Rabu (10/18/2016) lalu. Padahal, proyek tersebut baru dimulai awal Agustus. “Baru sepuluh hari proyek berjalan, proyek terhenti,” ujarnya saat berbincang dengan Solopos.com di lokasi, Minggu (14/8/2016).
Menurut Sutarno, penyebab utama dihentikan proyek over pass ialah soal alat berat crane. Ketinggian crane, kata dia, dianggap melebihi batas elevasi dan dinilai bisa membahayakan penerbangan pesawat, baik pesawat umum atau pesawat TNI.
“Katanya, bisa membahayakan keselamatan pesawat yang akan take off atau landing,” terangnya.
Sesuai rencana, jumlah tiang pancang over pass yang akan dipasang di satu titik di barat Bandara mencapai 150-an unit. Tiang-tiang pancang tersebut bakal menyangga jembatan selebar 9 meter dan panjang 250-an meter. Kelandaian over pass mencapai 6 derajat.
“Saat ini, pimpinan proyek sedang koordinasi untuk membahas masalah itu. Saya sebagai pelaksana diminta menghentikan proyek, ya saya hentikan. Sekarang, saya mengerjakan proyek lainnya,” ujar dia seraya mengaku belum tahu sampai kapan proyek dihentikan.
Manajer Teknis PT. Wijaya Karya, Fatkhur, membenarkan bahwa pemasangan tiang pancang over pass jalan Tol Soker dihentikan sementara karena ada kekhawatiran mengganggu penerbangan. Fatkhur mengaku sudah menemui pihak Angkasa Pura dan TNI dari Pangkalan Udara (Lanud) Adi Soemarmo untuk membahas masalah itu.
“Saya sudah meminta pihak Angkasa Pura dan Lanud untuk melakukan pengukuran dan analisis terkait masalah itu. Dalam pekan ini, hasilnya akan disampaikan kepada kami,” paparnya.
Menurut Fatkhur, ketinggian alat berat crane di Desa Ngesrep sebenarnya sudah dihitung matang dan tak akan mengganggu penerbangan. Namun, lanjutnya, berdasarkan perhitungan pihak Angkasa Pura dan Lanud ketinggian crane masih membahayakan.
Ditanya ketinggian bangunan over pass, kata Faktkhur, pihak Angkasa Pura menilai sudah sesuai dengan gambar yang direkomendasikan.
“Masalahnya ini soal alat berat yang memasang tiang pancang. Karena saat beton-beton dipaku ke bumi, alat beratnya kan harus tinggi dari paku beton agar bisa menancap kuat,” jelasnya.
Terkait masalah ini, Manajer Angkasa Pura, Abdullah Usman, belum bisa dimintai keterangan. Saat Solopos.com menghubungi nomor ponselnya, tak terdengar nada sambung.
Sementara itu, Danlanud Adi Soemarmo Kol. (Nav). Agus Priyanto, mengatakan masalah tersebut saat ini sedang dalam pembahasan. Agus belum bersedia memberikan keterangan lebih lanjut lantaran masih dalam pembahasan. Namun, saat ditanya alasan penghentian pembangunan over pass karena membahayakan penerbangan, Agus membenarkannya.
“Nanti saja kalau sudah selesai pembahasan, akan kami jelaskan,” ujarnya.

Jumat, 12 Agustus 2016

Acara Tanam Perdana Padi di Boyolali

Unknown

TANAM PERDANA PADI DI BOYOLALI BERSAMA WAKIL BUPATI BOYOLALI M. SAID HIDAYAT


tanam padi oleh bp. M. Syakir dengan teknologi jajar legowo super
Areal persawahan di Kecamatan Banyudono, Boyolali, ramai dihadiri oleh para tamu undangan dan para petani yang berlalu lalang. Suasana berbeda seperti pada biasanya. Keramaian ini merupakan suasana penyelenggaraan Tanam Perdana Padi Jajar Legowo Super di Banyudono, Boyolali.

pemotongan tumpeng oleh wakil bupati M. Said Hidayat
dan kepala balitbang M.Syakir

Kegiatan ini merupakan awal dari serangkaian acara Hari Pangan Sedunia akhir Oktober mendatang. Kegiatan yang diselenggarakan atas kerjasama Badan Litbang Kementerian Pertanian dengan Pemerintah Kabupaten Boyolali berlangsung pada tanggal 19 Juli 2016. Kegiatan dihadiri oleh Wakil Bupati Boyolali , Kepala Badan Litbang Pertanian, Ass II Setda Pemrov Jawa Tengah, sejumlah pejabat lingkup Badan Litbang Pertanian dan Pemda Kabupaten Boyolali.

Diawali dengan pemotongan tumpeng oleh Wakil Bupati Boyolali dan Kepala Badan Litbang Pertanian diserahkan kepada Ketua Gapoktan Desa Trayu dan desa Tanjungsari kemudian dilanjutkan dengan penanaman padi menggunakan transplanter. Acara dilanjutkan dengan sambutan Wakil Bupati Boyolali. Dalam sambutannya, M. Said Hidayat menyebutkan bahwa Boyolali siap bersatu-padu menjadi tuan rumah HPS. Lebih lanjut beliau menjelaskan bahwa pihak Pemkab Boyolali mendukung penuh program pemerintah dalam mewujudkan kedaulatan pangan.

Acara dilanjutkan dengan pemberian bantuan benih padi, jagung, kedelai, PUP (Perangkat Uji Pupuk) dan PUTS (Perangkat uji Tanah Sawah) secara simbolis dari Kepala Balitbangtan kepada Gapoktan. Turut hadir pula pihak mitra CV. Putra Utama Perkasa  Pati dan PB.Wos Nusantara Klaten yang menandatangani perjanjian kerjasama produksi benih VUB padi dengan BPTP Jawa Tengah yang disaksikan oleh Bupati Boyolali dan Kepala Balitbangtan.

pemberian bantuan benih padi, jagung, dan kedelai.
Dalam sambutannya, Kepala Badan Litbang Pertanian, Dr. Muhammad Syakir menegaskan bahwa pada tahun 2016, Kementerian Pertanian mentargetkan produksi padi nasional sebesar 76.226 juta ton. Strategi peningkatan produksi padi nasional ditempuh melalui peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal tanam, baik melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah. Perhatian khusus harus diberikan untuk meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas) dengan menerapkan perbaikan teknologi dalam teknik budidaya tanaman. Disebutkan lebih lanjut oleh Bapak M. Syakir bahwa teknologi Jarwo super ini mampu meningkatkan produktivitas padi sebesar 50% dari sistem tanam biasa, yaitu >10 ton/ha. Menjelang siang, kegiatan tanam perdana usai dengan lancar dan penuh antusias dari segenap tamu undangan dan hadirin.


Menurut Kepala Balitbangtan, Muhammad Syakir, kegiatan tanam serentak melalui Teknologi Jajar Legowo Super tersebut sangat menguntungkan para petani selain produktifitas akan meningkat sekitar 50 persen dibanding biasanya, juga biayanya lebih irit karena penggunaan pupuk hayati, dan pemupukan berimbang yang ramah lingkungan. Muhammad Syakir menjelaskan, komponen penting dari teknologi Jajar Legowoo Super tersebut antara lain VUB padi potensi hasil tinggi, Biodekomposer yang diberikan sebelum pengolahan tanah, pupuk hayati sebagai ‘seed treatment’ dan pemupukan berimbang berdasarkan Perangkat Uji Tanah Sawah (PUTS). Pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) menggunakan pestisida nabati dan pestisida anorganik berdasarkan ambang kendali, dan alat mesin pertanian, khususnya untuk tanam (jajar legowo transplanter) dan panen (combine harvester). Kementerian Pertanian tahun ini, menargetkan produksi padi nasional sebesar 76.226 juta ton. Strategi peningkatan produksi padi nasional di antaranya ditempuh melalui peningkatan produktivitas (intensifikasi) dan perluasan areal tanam, baik melalui peningkatan Indek Pertanaman (IP) maupun perluasan lahan baku sawah.

Dengan adanya acara yang sangat bergengsi ini banyak petani dan petugas kelurahan daerah sekitar yang juga sangat antusias. Namun ada beberapa petani yang mengakui telah mengalami kerugian karena terpaksa memanen dini padi yang mereka tanam demi kelancaran acara tanam serentak padi di desa mereka. Dari informasi yang dihimpun Solopos.com, dem area kemarin mengorbankan tanaman padi sedikitnya milik 15 petani dengan luas 15 patok. Tanaman padi tersebut sedianya bakal dipanen sebulan lagi. Namun semuanya sudah diganti rugi oleh pemerintah setempat sebagai pengganti biaya yang sudah dikeluarkan.

Dengan demikian, Pemerintah memberikan perhatian khusus guna meningkatkan hasil per satuan luas (produktivitas) dengan menerapkan perbaikan teknologi dalam teknik budidaya tanaman. Wakil Bupati Boyolali M Said Hidayat mengatakan pihaknya dengan visi misi pro investasi mendukung penuh program pemerintah selain menjaga kehatanan pangan, juga untuk menyejahterakan para petani. Semoga pertanian Indonesia semakin maju dan petani semakin sejahtera salah satunya melalui tanam padi dengan teknologi jajar legowo super.


latepost 19 Juli 2016/ Sulistiyani Puji Lestari

Coprights @ 2016, Blogger Templates Designed By Templateism | Distributed By Gooyaabi Templates